Jadikan Malam Makin Mantap dengan Nongkrong di Majelis Ilmu! - Blog Karya Arek Suroboyo

Sabtu, 03 Februari 2024

Jadikan Malam Makin Mantap dengan Nongkrong di Majelis Ilmu!

*Semua foto berasal dari dokumen pribadi


SURABAYA – Setiap malam menjelang weekend, sering kali didominasi oleh ramainya anak muda yang menikmati waktu luang. Wira-wiri tanpa tujuan tertentu, mereka mengeksplorasi kegiatan menyenangkan dan melepas penat dari rutinitas sehari-hari, bersama keluarga, teman atau pasangan. Padahal, tentu lebih baik apabila waktu malam kita diisi kegiatan bermanfaat, seperti pengalaman yang saya ceritakan berikut.

Alhamdulillah, pada Jum'at malam (12/1/2024) saya berkesempatan menghadiri pertemuan majelis ilmu hasil kolaborasi antara komunitas @ngajikosan dengan @senengapi. Tujuan mereka sama, ialah untuk mengajak para remaja menuju jalan yang benar agar tidak tersesat ke jalan yang salah. 

Ya, kita seringkali mendapati remaja muslim sekarang menjadi sangat jauh ketaatannya kepada Allah SWT. Mereka hanya memikirkan kebahagiaan duniawi saja, belum mengetahui batasan-batasan yang sudah di tentukan-Nya.

Bertempat di Restoran Ayam Bakar Pak D, Jl. Wiyung Baru, Kec. Karangpilang, Surabaya, majelis ilmu kali ini berbagi pemahaman mengenai rusaknya agama dan konsep dosa investasi, yang disampaikan oleh ustadz Riki Nasullah, seorang mahasiswa lulusan Universitas Padjadjaran sekaligus pendakwah hebat.

Sebagai pembuka dakwah, ustadz Riki Nasullah menggambarkan kondisi umat Islam yang nampak semakin melenceng dari syariat agama dan memudar di akhir zaman. Hal tersebut tentu merupakan sebuah tantangan terhadap nasib Islam ke depan. "Bagai memegang bara api, terasa sakit jika dipertahankan, tapi padam jika dilepaskan" ungkap ustadz Riki penuh kepedulian.

Ia menyoroti permasalahan agama yang tak lagi menjadi sumber segala aspek kehidupan manusia, melainkan hanya sekedar ucapan atau tulisan belaka. Pribadi yang mengaku beragama Islam justru seolah menganggap sepele bahkan tidak menyetujui hukum Allah. "Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Wahai sahabat-sahabatku, engkau akan melihat fenomena suatu yang makruf dianggap mungkar dan suatu yang mungkar dianggap makruf"" tambahnya.


Masuk ke pembahasan kedua, ustadz Riki Nasullah pun menjelaskan tentang konsep dosa investasi, dimana dosa investasi merupakan bentuk akibat ketidakpatuhan umat Islam dalam melaksanakan syariat Islam, yang dosanya berefek pula kepada umat Islam lain, walau mereka tidak ikut melakukan dosa. 

Contoh paling mudah yakni perbuatan zina. Allah berfirman: 

 وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا 

Terjemahan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (QS. Al-Isra' (juz 15) ayat 32)


Islam telah mengharamkan zina dan menjelaskannya di Al-Qur'an. Tetapi lihatlah, berapa banyak umat Islam yang terlibat berzina? dan dengan demikian, berapa banyak dosa investasi yang kita dapatkan? "Coba amati tindakan dosa di lingkungan sekitar kita. Kita enak-enak belajar, ehh malah ikut dosa" ujarnya.

Lalu, adakah cara menghentikan dosa investasi yang terus mengalir di tengah-tengah derasnya kemaksiatan? ustadz Riki mengaitkan jawabannya berdasarkan sabda Rasulullah: "Sesungguhnya Allah menghapuskan dari umatku dosa ketika mereka dalam keadaan keliru, lupa dan dipaksa". (HR. Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan lainnya)


Jadi bisa disimpulkan, bahwa dosa investasi hanya dituliskan khusus untuk kaum Muslimin yang diam saat melihat kedzaliman dan sama sekali tak berupaya menghilangkannya.

Kemungkaran mampu dihilangkan dengan berdakwah. Karena berarti, mereka sudah berusaha menerapkan syariat Islam meskipun terpaksa. Namun jika memang dirasa tidak bisa menyampaikan dakwah, setidaknya ketika bertemu seseorang mengerjakan perbuatan yang bertentangan dengan syariat agama, kita harus mengingatkan.


Berkat majelis ilmu ini, kita mengetahui beberapa ilmu penting, diantaranya makna pengertian dosa investasi, serta bagaimana cara menghentikan dosa sekaligus mengajak sesama umat Islam menuju jalan kebaikan dan mencegah kemungkaran melalui dakwah. Semoga bermanfaat. (*)


Penulis: Naufal Farras Abdillah

Editor dan pemilik blog: Alessandra Maura Raihanna

Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Nantikan selalu update berita dari kami.