Begini Asyiknya SMAMIV Bahas OPM di Lomba Debat Classmeet, Yuk Cari Tau! - Blog Karya Arek Suroboyo

Selasa, 18 Juni 2024

Begini Asyiknya SMAMIV Bahas OPM di Lomba Debat Classmeet, Yuk Cari Tau!

 *Semua foto berasal dari dokumen pribadi


SURABAYAHellow guys, I'm back!. Sebelum kalian lanjut membaca, izinkan saya meminta maaf sebesar-besarnya akibat sudah sebulan lebih tidak mengisi artikel apapun kepada web kesayangan kita, huhuhu. Namun tenang, sebab sekarang areknulis.blogspot.com dijamin pasti senantiasa aktif membawa rangkaian berita bermanfaat bagi para pembaca. Tetap selalu setia ya!.

Sekitar 2 minggu lalu, seluruh pelajar SMA Muhammadiyah 4 Surabaya (SMAMIV) seperti saya, disibukkan atas adanya Penilaian Akhir Tahun (PAT) yang memiliki nama lain Sumatif Akhir Tahun (SAT). Momen penuh keseriusan tersebut mengharuskan saya terpaksa menunda proses pembuatan artikel agar semakin fokus mempersiapkan diri. 

Usai tegang menjalani ujian, tiba saatnya acara hiburan muncul. Maka, pihak SMAMIV bersama bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga (ASBO) selaku salah satu bidang dalam PR IPM, berinisiatif menyelenggarakan lomba Classmeet sembari mengusung tema "Menumbuhkan Solidaritas dan Tenggang Rasa Antar Murid-Murid SMA Muhammadiyah 4 Surabaya".

Untuk menambah informasi, Classmeet merupakan suatu program sekolah rutin berupa perlombaan atau pertandingan tertentu sehingga berpotensi menciptakan hubungan harmonis pertemuan antar murid. Kali ini, pelaksanaan Classmeet diisi beragam lomba, yaitu lomba futsal, lomba flying pen, lomba kursi panas, serta lomba debat.





Pada kegiatan Classmeet, saya pribadi berkesempatan mengikuti lomba debat mewakili kelas didampingi 4 teman yang telah dijadwalkan hari Kamis pagi, (13/6/2024). Aturannya, setiap kelas wajib mengirim 2 tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 5 orang campuran siswa dan siswi. Ketika debat dimulai, satu persatu mereka mempunyai hak menjadi pembicara.

Terdapat 2 pembagian babak jika hendak menjalani lomba debat, diantaranya ialah babak penyisihan kemudian maju ke babak final. Walau tim saya sempat kesulitan melewati babak penyisihan, tapi Alhamdulillah, kami berhasil menuju babak final diiringi perolehan 172 poin. "Tentu suasananya deg-degan banget, apalagi pas masuk babak final. Sampai tremor waktu bicara sambil pegang mic" tutur peserta tim yang lolos babak final, Jasmine Ramadhani Aulia Putri.

Teknis perlombaan debat di babak final mirip layaknya babak penyisihan. Mosi debat ditentukan secara acak antara materi politik, pendidikan, atau Hak Asasi Manusia (HAM) tergantung keinginan sang Penanggung Jawab (PJ). Baik tim pro maupun tim kontra diberi peluang mendiskusikan jawaban selama 5 menit. Apabila durasi selesai, tim pro akan menjelaskan argumen mereka dahulu, baru setelah itu dibalas oleh argumen milik tim kontra.

Berdirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai topik pembahasan mosi debat babak final, menurut saya cukup menarik sekaligus menantang. Dikutip beberapa sumber, OPM yakni sebuah gerakan separatis bersenjata yang sering pula disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Ia terbentuk tanggal 26 Juli 1965 di kota Manokwari, provinsi Papua Barat, Indonesia. Pendirian OPM bertujuan demi mencapai kemerdekaan Papua dan memisahkan wilayahnya dari pemerintahan NKRI.



Kendati begitu, kehadiran mereka malah menumbuhkan berbagai konflik disana. Aksi teror, kekerasan, pemberontakan, serta pembunuhan, dilakukannya tanpa rasa kemanusiaan. Banyak warga Papua tidak bersalah justru turut terkorbankan dengan perilaku keji OPM. Beredar kabar menyatakan, mereka sebenarnya sengaja didoktrin negara asing supaya membenci Republik Indonesia. Semua ini sekedar bentuk permainan kambing hitam dalam dunia politik demi terwujud Papua merdeka. 

Jasmine yang cenderung berpihak ke tim kontra, berpendapat bahwa meski masyarakat Papua berwenang luas menyuarakan kemerdekaan karena merdeka juga termasuk hak absolut, bukan berarti maknanya hanya semudah melepaskan diri saja. "Papua wajib bebas terhadap bermacam ketidakadilan HAM ditambah bibit licik yang dimanipulasi pemerintah daerahnya sendiri. Kita bangsa Indonesia perlu serius memperhatikan tentang hal tadi" lanjut dia.

Juri menilai hasil poin tertinggi berdasarkan cara pembicara per tim menyampaikan presentasinya. Syukurlah, tim kami sukses meraih juara 1 lomba debat Classmeet, yeey. Seorang PJ, Naufa Maulida Rahmah, sangat mengagumi kehebatan peserta lomba debat yang punya wawasan luas, sanggup berpikir kritis dan berani mengutarakan pendapat mengenai politik, pendidikan dan HAM.

Ia berharap, pemuda-pemudi SMA Muhammadiyah 4 Surabaya ke depan dapat menggunakan kreativitas, kecerdasan, mengutamakan kerja sama, hingga akhirnya menemukan solusi inovatif. "Semoga lomba debat Classmeet membuat mereka terus gigih, belajar melalui kegagalan, dan mampu mengatasi segala tantangan" tutup Naufa kala diwawancarai.

Yuk calon generasi emas Indonesia, jangan mau kalah. Tunjukkan jati dirimu, kembangkan kelebihanmu. Mengapa kita kudu menunggu usia tua, kalau nyatanya bisa sukses di usia muda?. (*)


Penulis dan pemilik blog: Alessandra Maura Raihanna

Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Nantikan selalu update berita dari kami.