Ramadhan Telah Usai, Lantas Apa yang Perlu Kita Lakukan? - Blog Karya Arek Suroboyo

Sabtu, 27 April 2024

Ramadhan Telah Usai, Lantas Apa yang Perlu Kita Lakukan?

*Semua foto berasal dari dokumen pribadi


SURABAYA – Halo minna-san (semuanya)!. Ternyata sudah sebulan kita berjuang melewati serangkaian kewajiban di bulan suci Ramadhan, terutama berpuasa. Hayoo, bagaimana puasa kalian, ada yang bolong kah? kalau ada segera dibayar ya, sebagaimana layaknya membayar hutang kepada teman, hehe

Momen Ramadhan biasanya dipenuhi berbagai hal tak terlupakan, seperti telat bangun sahur (nah loh siapa tuh?), keseruan ngabuburit berburu takjil, hingga kisah harmonis bukber bersama orang tersayang. Usai Ramadhan, seringkali hati kita mulai bimbang. Di satu sisi, muncul rasa bahagia karena telah ber- ikhtiar maksimal dalam menunaikan puasa, sedangkan di sisi lain, mungkin terdapat juga kesedihan sebab harus berpisah dengan bulan yang sangat indah ini. 

Ingat, bahwa Ramadhan bukan berarti akhir dari perjuangan umat Islam atau sekedar waktu istimewa yang hadir setahun sekali, tetapi justru merupakan sebuah tonggak awal memperbaiki keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesuai Al-Qur'an surat Al-Baqarah (juz 2) ayat 183:

يٰٓ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Terjemahan: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.


Walau masing-masing orang sukses mengerjakan sejumlah perbuatan terpuji di kala Ramadhan, kita masih kudu bersiap menghadapi tantangan selanjutnya, yaitu tentang bagaimana cara memperkuat semangat istiqomah saat beramal sholeh. Jangan biarkan semua hanya tersisa kenangan, namun jadikan 'mereka' sebagai gaya hidup yang terus dijaga dan dikembangkan. 

Berikut beberapa kebiasaan yang hendaknya dipegang teguh setelah bulan Ramadhan selesai:


1. Kualitas dan Kuantitas Ibadah

Ramadhan lumrah disebut bulan penuh berkah, dimana seluruh amalan baik mendapat pahala yang dilipatgandakan. Balasan tersebut membuat para Muslimin maupun Muslimat marak saling berlomba memaksimalkan kualitas dan kuantitas ibadahnya pribadi. Tindakan semacam demikian tentu tidak boleh berhenti begitu saja, melainkan patut diterapkan sepanjang hari. Setiap insan yang beragama Islam wajib senantiasa meningkatkan ibadah sekaligus pahala mereka.


2. Memperbanyak Doa

Ramadhan termasuk masa yang mustajabah agar memperbanyak doa. Pintu surga terbuka seluas-luasnya, dan doa yang dipanjatkan secara tulus In Sya Allah mudah dikabulkan oleh Allah SWT. Anggaplah bahwa doa adalah salah satu bentuk kebutuhan berharga, supaya terhindarkan dari sifat sombong, pamer, bahkan riya'. Dijelaskan pada firman yang berbunyi:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Terjemahan: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS. Ghafir (juz 24) ayat 60)


3. Mengendalikan Emosi dan Hawa Nafsu

Ketika bulan Ramadhan, penting bagi manusia mengendalikan emosi ditambah hawa nafsunya demi fokus mengutamakan urusan akhirat serta lebih mendekatkan diri kepada Allah. Pola pikir itu penting pula dijalankan dalam rutinitas kita, sehingga mampu menjauhi perkara buruk yang tak disukai-Nya.


4. Membiasakan Berpuasa Sunnah

Pencapaian menuntaskan ibadah puasa selama Ramadhan sebaiknya perlu di upgrade kembali, semisal dengan mencoba membiasakan berpuasa sunnah di hari tertentu (contoh: Puasa sunnah Senin-Kamis atau puasa sunnah Daud). Jadi, puasa Ramadhan yang dijalankan pun takkan mungkin berakhir sia-sia, ia bisa melahirkan dampak positif berupa iman yang semakin khusyuk melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW.


5. Selalu Dekat dengan Al-Qur'an

Ramadhan yakni bulan diturunkannya Al-Qur'an, sehingga sungguh mulia bila dapat memanfaatkan kesempatan tadi untuk rutin memuroja'ah Al-Qur'an. Mengapa? karena Al-Qur'an itu ibaratkan suatu pedoman hidup. Kalau hubungan antara kita dan Al-Qur'an sudah terputus, maka sama situasinya bagaikan berjalan di tempat gelap gulita tanpa ada cahaya. Seperti isi kandungan yang tercantum di surat Al-Baqarah (juz 2) ayat 185 dibawah:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ...

Terjemahan: "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)...".


Itulah diantara aktivitas bernilai sewaktu Ramadhan yang semestinya tetap dipertahankan. Jika sanggup, In Sya Allah segala ibadah yang dilakukan nanti akan menciptakan kita sebagai seorang yang bertaqwa. Aamiin ya rabbal alamin

Selamat berjuang!. (*)


Penulis: Naufal Farras Abdillah

Editor dan pemilik blog: Alessandra Maura Raihanna

Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Nantikan selalu update berita dari kami.