Menuntut Ilmu yang Disertai Adab - Blog Karya Arek Suroboyo

Kamis, 28 September 2023

Menuntut Ilmu yang Disertai Adab

 

*Semua foto berasal dari dokumen pribadi


SURABAYAAssalamualaikum Wr. Wb. Halo teman-teman, bagaimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Tidak terasa kita sudah berada di penghujung bulan September, dimana bulan September identik dengan kembalinya proses belajar mengajar. Maka, siswa-siswi pun harus mempersiapkan diri untuk kembali menuntut ilmu.

Oh iya, menuntut ilmu itu sangat penting loh, bahkan bisa dikatakan wajib. Di kitab Ta’lîm al-Muta’allim halaman 3, Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهُ وَسَلَّمَ : طَلَبُ العِلْمِ فَريضَةً عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ

Terjemahan: “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim laki-laki dan Muslim perempuan”.


Dari sabda tersebut sudah jelas, bahwa wajib hukumnya menuntut ilmu bagi setiap Muslim. Tapi apakah menuntut ilmu itu hanya sekedar belajar saja? Jawabannya tidak, mengapa demikian? karena menuntut ilmu juga berperan dalam pembentukan karakter. Islam sendiri mengajarkan kita untuk menjadi individu yang berkarakter baik, salah satunya memiliki karakter yang beradab.

Adab memiliki keterkaitan yang erat dengan menuntut ilmu. Adab menuntut ilmu mengacu pada sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh seorang penuntut ilmu atau individu yang sedang belajar. Sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh seorang penuntut ilmu perlu memiliki adab yang terpuji. Seperti yang dijelaskan dalam kitab Ta’lîm al-Muta’allim Karangan Syekh al-Zarnûji. Beliau menjelaskan beberapa etika atau adab dalam menuntut ilmu yang di sertai manfaatnya, antara lain sebagai berikut:


1. Niat yang Benar

Seorang penuntut ilmu harus memiliki niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu, yaitu semata-mata untuk mencari ridha Allah dan meningkatkan ibadahnya. Niat yang tulus akan mempengaruhi cara belajar dan memahami ilmu dengan benar.


2. Rasa Hormat Terhadap Guru

Seorang penuntut ilmu harus memiliki sikap hormat terhadap guru dan mengagungkan seorang ahli ilmu, layaknya yang tertera di kitab Ta’lîm al-Muta’allim halaman 17: 

اعْلَمْ أَنَّ طالِبَ العِلْمَ لَا يَنالُ العِلْمَ وَلَا يُنْتَفَعُ بِهِ إِلَّا بِتَعْظِيمِ العِلْمِ وَأَهْلِهِ ، وَتَعْظيمِ الأُسْتاذِ وَتَوْقيرِهِ

Terjemahan: “Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mencari ilmu itu tidak akan memperoleh ilmu dan kemanfaatannya, kecuali dengan memuliahkan ilmu beserta ahlinya, dan memuliahkan guru”.


3. Kerendahan Hati

Seorang penuntut ilmu harus memiliki sikap rendah hati dan bersedia belajar dari siapa pun tanpa memandang status sosial, usia, atau pengetahuan mereka. Rasa rendah hati akan membantu pelajar untuk menerima pengetahuan baru tanpa rasa angkuh atau sombong.


4. Kesabaran dan Ketekunan

Menuntut ilmu membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Penuntut ilmu harus bersedia untuk menghadapi tantangan, kesulitan, dan kegagalan dalam proses belajar. Kesabaran dan ketekunan membentuk pribadi mereka yang mau terus berjuang pantang menyerah.


5. Tidak Meninggalkan Tanggung Jawabnya

Seorang penuntut ilmu harus mengerti tanggung jawabnya sebagai seorang penuntut ilmu, dan menjalankan tanggung jawabnya tanpa terkecuali. Contohnya mengerjakan tugas tepat waktu. Hal ini berperan penting agar penuntut ilmu memiliki sikap disiplin, terutama dalam hal memanajemen waktu.


Sekarang kita sudah tahu seberapa pentingnya adab menuntut ilmu. Adab itu lebih tinggi derajatnya daripada ilmu, senada dengan yang disampaikan oleh Imam Ibnu al-Mubarak:

نَحْـنُ إِلَى قَلِيْــلٍ مِــنَ اْلأَدَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ اْلعِلْمِ 

Terjemahan: "Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak”. (Syekh Syatha Dimyathi al-Bakri, Kifâyah al-Atqiyâ wa Minhâj al-Ashfiyâ, Dar el-Kutub al-‘Ilmiyah, h. 262)


Semua etika tadi tidak lain dan tidak bukan untuk keberlancaran dan keberhasilan proses menuntut ilmu kita, karena melalui adab dalam menuntut ilmu, In Sya Allah tercipta individu yang berkarakter disiplin, bertanggung jawab, kerja keras, sabar, serta menghormati dan menghargai guru. 

Tak hanya itu, adab menuntut ilmu juga bisa menambah keberkahan ilmu yang telah kita dapat, hingga memberi manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Namun sebaliknya, jika seorang penuntut ilmu tidak memiliki adab, maka seluruh ilmunya tidak akan bermanfaat atau berkah bagi dirinya maupun orang lain. Hanya menjadi sia-sia belaka.

Oleh sebab itu, kita wajib mengimplementasikan adab berilmu ke dalam proses menuntut ilmu, sehingga ilmu yang sudah kita ambil tidak sia-sia dan berguna bagi siapapun, termasuk kita sendiri. 

Semoga seluruh usaha kita menuntut ilmu menjadi amal ibadah yang membawa kita menuju surga-Nya, aamiin ya rabbal alamin.


Sebelum saya tutup, izinkan menyampaikan salah satu hadist:

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Terjemahan: “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”. (HR Muslim, no. 2699)


Sekian dari saya, Syukron.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Nantikan selalu artikel-artikel keren hanya di web areknulis.blogspot.com!. (*)


Penulis: Naufal Farras Abdillah

Editor dan pemilik blog: Alessandra Maura Raihanna

Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Nantikan selalu update berita dari kami.