Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah di Era Modern
SURABAYA – Hai hai fans setia, hehehe. Di artikel lalu yang berjudul "Siswa SMAMIV ini Ajarkan Pentingnya Ukhuwah Islamiyah Lewat Muhadhoroh", saya membahas sekilas tentang Ukhuwah Islamiyah. Apakah kamu sudah membacanya? kalau belum, tenang saja karena sekarang, areknulis.blogspot.com akan ulas lebih detail mengenai Ukhuwah Islamiyah.
Pernah mendengar istilah Ukhuwah Islamiyah? Ukhuwah Islamiyah mengandung arti suatu hubungan silaturahmi yang dijalin umat Islam. Tujuan utama Ukhuwah Islamiyah yakni memperkuat kerukunan antar umat yang ditandai dengan mengharap ridha Allah SWT semata, bebas dari segala tuntutan kebutuhan dunia maupun materi.
Penerapan nilai Ukhuwah Islamiyah di kehidupan sangat penting, sebab pada dasarnya sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri, melainkan tentu butuh kehadiran orang lain dalam melakukan berbagai aktivitas. Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah akan memunculkan sikap saling mengingatkan, saling tolong-menolong, saling memaafkan, saling menghormati, serta saling mendoakan untuk kebaikan.
Allah berfirman di Al-Qur'an surat Al-Hujurat (juz 26) ayat 10 yang berbunyi:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Terjemahan: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat".
Di zaman globalisasi, teknologi yang canggih memberikan akses terhadap hubungan Ukhuwah Islamiyah. Adanya media sosial semakin memudahkan kita mendapat teman, sahabat dan mengenal banyak orang. Sayangnya, media sosial juga menimbulkan dampak negatif yang serius.
Contoh nyata adalah kondisi saat kalangan remaja terlalu banyak menghabiskan waktu bermain gadget, lebih fokus di dunia maya, sehingga interaksi secara langsung pun jadi berkurang karena mereka hanya berinteraksi melalui internet saja. Selain itu, pertemanan di media sosial dapat membentuk sebuah lingkungan yang toxic, kasus bullying, sikap membeda-bedakan, bahkan rasisme yang kini seakan dianggap hal sepele. Miris bukan?
Masalah ini memicu berkurangnya rasa persaudaraan hingga memutus ikatan baik yang pernah ada. Maka, cara menghindarinya yaitu dengan menerapkan nilai Ukhuwah Islamiyah di kehidupan sehari-hari.
Kita bisa memulai dari perbuatan kecil seperti berikut:
1. Berteman tanpa memandang perbedaan
2. Menebarkan senyum, salam, sapa pada siapapun
3. Membantu orang yang terkena musibah tanpa memandang perbedaan
4. Menegur apabila ada yang berbuat salah
5. Mengutamakan gotong royong
6. Menyebarkan informasi bermanfaat.
Generasi muda perlu menanamkan perilaku-perilaku tadi agar tidak terpengaruh budaya luar yang merugikan diri sendiri dan sekitarnya, serta tetap berada di jalan yang benar. Memang terlihat mudah dilakukan, tapi nantinya berpengaruh besar untuk kehidupan kita.
Semoga ke depan Ukhuwah Islamiyah mampu diterapkan di diri kita masing-masing, sebab Ukhuwah Islamiyah tak hanya dapat mendekatkan sesama manusia, namun juga sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Marilah menjadi kader muda yang berkualitas dalam beradab.
So, what are you waiting for? do it now!. (*)
Penulis dan pemilik blog: Alessandra Maura Raihanna
Terimakasih telah mengunjungi blog ini. Nantikan selalu update berita dari kami.